Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
6. Area Tempat berlangsungnya Difusi, makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.
Soal :
1. Berdasarkan video tersebut jelaskan perbedaan antara difusi dengan osmosis !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Equilibrium pada proses difusi dan osmosis!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipertonis, isotonis, dan hipotonis !
Jawab :
1. Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
2. Equilibrium merupakan keadaan dimana kedua zat bercampur/imbang.
3. Hipertonis adalah keadaan dimana konsentrasi pelarut lebih besar dari pada zat terlarut.
Isotonis adalah keadaan dimana konsentrasi pelarut sama besar dari pada zat terlarut.
Hipotonis adalah keadaan dimana konsentrasi pelarut lebih kecil dari pada zat terlarut.
Doc 2
l) Mekanisme difusi
Difusi
merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d
ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion
by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi
sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah
atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel
terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K
serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga
sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari
protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam
amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus
membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter
untuk dapat menembus membrane.
Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi
difasilitasi.
Difusi difasiltasi
(facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang
melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau
molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki
protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa
diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam
sel.
Protein
transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung,
sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan
glukosa untuk diubah menjadi energy.
Osmosis
adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang
konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah
daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Doc 3
Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif,
Endositosis & Eksositosis
Gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi dua macam,
yaitu gerakan pasif yang tidak menggunakan energi dan gerakan aktif yang
memerlukan energi, yang termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis,
sedang yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis, dan
eksositosis.
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan
molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi. Di tingkat
sel, difusi bermacam bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan di
mana-mana.
2. Osmosis
Osmosis, yaitu perpindahan melekul
air melalui selaput semipermiabel dari larutan yang hipotonis (kepekatan
rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan tinggi).
3. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah perpindahan
zat melalui membrane selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya
rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan
enzim pengangkut (protein carier).
Senyawa yang berupa karbohidrat agar
dapat diserap harus dipecah atau disederhanakan dahulu menjadi monosakarida,
seperti fruktosa, glukosa dan galaktosa. Senyawa-senyawa
tersebut masih bersifat pasif
sehingga sukar diserap oleh sel. Untuk itu harus diaktifkan lebih dahulu dengan
menggunakan energi yang tersimpan di dalam sel berupa energi kimia yang disebut
ATP (Adenosin Tri Phospat).
Untuk membebaskan energi ATP
diperlukan enzim tertentu sehingga terbatas energinya berupa 1 mol phospat
sehingga sisanya berupa ADP (Adenosin Diphospat). Peristiwa inilah yang disebut
transpor aktif.
Transpor aktif melawan gradien
konsentrasi suatu zat. Contohnya pompa Na+, K+.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis adalah proses memasukkan
zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel sedangkan eksositosis
adalah proses mengeluarkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui
membran sel.
Endositosis dan eksositosis dapat
terjadi pada organisme bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium dan sel-sel
tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih.
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh
lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan
ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah
teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm
sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah
“solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan
sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah
membran ke sebuah daerah “solute” rendah dengan menggunakan sebuah tekanan
melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah
mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi
dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar